MAN Paser Tunjukkan Komitmen Lingkungan dalam Penilaian Adipura 2024

MAN Paser Tunjukkan Komitmen Lingkungan dalam Penilaian Adipura 2024

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Paser telah dipilih sebagai salah satu titik lokasi penilaian Adipura di Kabupaten Paser. Penilaian ini merupakan bagian dari upaya Kabupaten Paser untuk mempertahankan predikat kota bersih dan ramah lingkungan. Sebagai bagian dari persiapan, MAN Paser melakukan berbagai langkah strategis untuk memenuhi kriteria penilaian yang telah ditetapkan.

Agil Siswadi, S.Pd., selaku penanggung jawab penilaian Adipura di MAN Paser, menyampaikan bahwa persiapan yang dilakukan oleh pihak sekolah melibatkan penambahan sarana dan prasarana lingkungan, seperti penanaman tanaman obat keluarga (TOGA), pengelolaan kompos, pembangunan green house, serta pelabelan tanaman dengan nama ilmiah dan lokal yang terintegrasi langsung dengan website MAN Paser. “Kami berfokus untuk melengkapi fasilitas ini dalam waktu yang singkat, kurang dari satu minggu, namun berusaha memberikan hasil terbaik,” ujar Agil.

Dalam penilaian Adipura, MAN Paser dinilai berdasarkan kebersihan area sekolah, saluran drainase, Ruang Terbuka Hijau (RTH), toilet, pelayanan pengumpulan dan pemilahan sampah, serta kegiatan pengomposan. “Fokus utama kami adalah menanamkan budaya kebersihan dan kelestarian lingkungan kepada seluruh warga MAN Paser. Setiap hari, siswa diajak untuk menjaga kebersihan kelas dan merawat tanaman, baik di green house maupun di depan kelas,” jelas Agil lebih lanjut.

Inovasi lain yang dilakukan MAN Paser adalah mengubah sampah daun menjadi pupuk kompos. Selain itu, pelabelan tanaman yang terkoneksi dengan situs web sekolah memberikan informasi tambahan kepada siswa dan pengunjung tentang jenis-jenis tanaman yang ada di sekolah.

Agil mengapresiasi dukungan penuh dari seluruh warga sekolah dalam menghadapi penilaian ini. "Seluruh warga sekolah sangat antusias. Ini terlihat dari lingkungan MAN Paser yang kini tertata rapi, bersih, dan hijau," ujarnya.

Wakil Kepala MAN Paser Bidang Sarana dan Prasarana, Yutantin, M. Pd., menyatakan bahwa penilaian Adipura ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga sebagai bentuk edukasi bagi siswa untuk mencintai lingkungan. “Ini adalah kesempatan emas bagi para siswa untuk belajar lebih dalam tentang pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Kami harap budaya kebersihan ini terus melekat di hati setiap siswa bahkan setelah penilaian berakhir,” ungkapnya.

Kepala MAN Paser, H. Abd. Gafur Yusuf, M.Pd., juga menyampaikan harapannya agar penilaian Adipura bisa menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan sekolah yang berkelanjutan. “Kami berharap, melalui partisipasi dalam Adipura ini, seluruh warga sekolah semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Ke depan, kami ingin terus berinovasi dalam pengelolaan sampah dan pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH),” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser, Bapak Achmad Safari, S. P. M. Si., mengapresiasi komitmen MAN Paser dalam penilaian Adipura. “Kolaborasi antara sekolah dengan Dinas Lingkungan Hidup sangat penting dalam menjaga keberlanjutan program ini. Kami telah melakukan pemantauan dan evaluasi, serta memberikan sosialisasi terkait standar-standar yang harus dipenuhi,” jelasnya.

Ia menambahkan, “Penilaian Adipura bukan sekadar penghargaan, tetapi sebuah momentum untuk mendorong sekolah dan masyarakat agar lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. Kami berharap MAN Paser dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Paser.”

Dengan persiapan yang matang dan semangat yang tinggi, MAN Paser berharap dapat memberikan kontribusi terbaik bagi Kabupaten Paser dalam penilaian Adipura tahun ini. Agil Siswadi menutup dengan harapan bahwa penghargaan Adipura tidak hanya menjadi simbol kebersihan fisik, tetapi juga sebagai refleksi dari kualitas hidup yang lebih baik bagi warga Kabupaten Paser.

 

Tags :  

Komentar